Penyakit beri-beri pada ibu hamil dapat terjadi akibat mual dan muntah yang berlebihan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin B1 atau tiamin. Jika tidak segera ditangani, beri-beri dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi.

Beri-beri terjadi akibat tubuh kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Ada dua jenis penyakit beri-beri, yaitu beri-beri basah yang menyerang jantung dan sistem peredaran darah serta beri-beri kering yang menyebabkan gangguan saraf dan otot.

Penyakit Beri-Beri pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya - Alodokter

Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak usia 1–4 tahun. Namun, orang dewasa juga bisa mengalaminya, termasuk ibu hamil.

Penyakit Beri-Beri pada Ibu Hamil

Jumlah asupan vitamin B1 yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah 1,4 miligram per hari. Jika tubuh kekurangan nutrisi ini, ibu hamil berisiko tinggi menderita penyakit beri-beri.

Vitamin B1 ini tidak hanya dapat mencegah penyakit beri-beri, tetapi juga berperan penting dalam perkembangan otak, sistem saraf, otot, dan jantung janin. Selain itu, vitamin ini juga dapat mengubah karbohidrat menjadi energi, sehingga tubuh tidak terasa lemas saat hamil.

Penyakit beri-beri umumnya terjadi di negara yang sumber karbohidrat utamanya adalah nasi putih. Hal ini dapat terjadi karena beras putih diproses dengan cara  menghilangkan lapisan serat pada bulir beras yang kaya akan vitamin B1.

Pada ibu hamil, penyakit beri-beri ini harus diwaspadai, terlebih jika mual dan muntah terjadi secara berlebihan.

Gejala Penyakit Beri-Beri pada Ibu Hamil

Ada beberapa gejala awal yang dapat dalami ibu hamil saat kekurangan vitamin B1, yaitu kelelahan, mual, dan sakit kepala. Jika dibiarkan, kekurangan vitamin B1 dalam tingkat yang sangat parah dapat menyebabkan penyakit beri-beri.

Berikut ini adalah beberapa tanda penyakit beri-beri yang kerap terjadi pada ibu hamil:

  • Sulit berbicara dan berjalan
  • Tangan dan kaki mengalami mati rasa
  • Tungkai bagian bawah lumpuh karena otot yang tidak berfungsi
  • Kebingungan (mental confusion)
  • Napas terengah-engah saat beraktivitas
  • Detak jantung meningkat
  • Kesemutan
  • Kaki bengkak
  • Memori otak terganggu
  • Kelopak mata turun
  • Mata bergerak dengan tidak normal

Sumber Vitamin B1 untuk Ibu Hamil

Untuk mencukupi kebutuhan vitamin B1, ada beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi oleh ibu hamil, di antaranya:

  • Biji-bijian utuh, misalnya gandum utuh, beras merah, dan oatmeal
  • Produk yang mengandung biji-bijian utuh, seperti roti, sereal, pasta, dan tepung
  • Ikan trout dan tuna
  • Telur
  • Daging sapi
  • Kacang-kacangan
  • Sayur-sayuran dan buah-buahan

Jika khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan vitamin B1 dari makanan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan suplemen kehamilan yang tepat.

Komplikasi yang Dapat Terjadi Akibat Penyakit Beri-Beri

Selain kehamilan, penyakit beri-beri juga berisiko tinggi terjadi pada orang yang kecanduan alkohol, karena senyawa dalam alkohol menyebabkan tubuh kesulitan menyerap vitamin B1. Bahkan, pada beberapa kasus, penyakit ini juga dapat diturunkan meski sangat jarang terjadi.

Penyakit beri-beri juga dapat menyerang penderita hipertiroidisme, diare yang tidak kunjung reda, HIV/AIDS, dan orang yang menjalani cuci darah.

Penyakit beri-beri yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berat, seperti Sindrom Wernicke-Korsakoff, koma, psikosis, gagal jantung, dan bahkan kematian. Namun, jika penyakit ini sudah terdeteksi sejak dini, pengobatan dan pemulihannya akan berlangsung lebih cepat.

Untuk mendeteksi kekurangan vitamin B1 pada ibu hamil, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta tes darah dan tes urine untuk mengukur kadar vitamin B1 dalam tubuh. Bila hasil pemeriksaan memang menunjukkan kekurangan vitamin B, dokter akan memberikan suplemen vitamin B1.

Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika Bumil merasakan gejala penyakit beri-beri seperti yang telah disebutkan di atas. Pastikan juga untuk selalu menerapkan pola makan sehat dan rutin memeriksakan kehamilan ke dokter agar kesehatan Bumil dan janin tetap terjaga.